Surat Terbuka JAKER


Jadilah Polisi Yang Profesional, Bukan Budaya Kekerasan yang Dikedepankan.

Jaringan Kerja Kebudayaan Rakyat (JAKER) prihatin terhadap kinerja anggota kepolisian terkait insiden pemukulan dan pengeroyokan terhadap JJ Rizal (ketua Komunitas Bambu dan alumnus Fakultas Sastra Jurusan Sejarah UI) pada Sabtu (5/12) malam oleh anggota kepolisian Beji Depok karena tuduhan melakukan tindakan kriminal/narkoba.

Kepolisian harusnya menjalankan prosedur tetap (protap) yang tentu sudah mereka pahami, tidak langsung bertindak membabi buta dengan pemukulan dst. Profesionalitas, bukannya budaya kekerasan yang malah dikedepankan.

Untuk itu, atas tindak kekerasan dan salah tangkap yang terulang ini, Jaker meminta Kapolsek Beji Depok untuk:

1. Permintaan maaf secara terbuka di beberapa media (lokal/nasional) atas nama Kepolisian
Depok/Kapolsek Beji Depok untuk mengembalikan nama baik JJ Rizal.
2. Menanggung biaya pengobatan hingga proses penyembuhan atas luka-luka yang dialami JJ Rizal.
3. Memanggil dan memberi sangsi tegas terhadap jajarannya yang telah melakukan pemukulan/tindakan salah tangkap.
4. Sebagai institusi, Kepolisian Beji Depok khususnya harus siap bila pihak JJ Rizal ingin menyelesaikan
kasus ini secara hukum.

Demikian surat terbuka ini kami buat.

BANGUN BUDAYA ILMIAH, DEMOKRATIK, MODERN dan PRO RAKYAT.

Jakarta, 12 Desember 2009.

Pengurus Pusat Jaringan Kerja Kebudayaan Rakyat – JAKER

Tejo Priyono (ketua)
Suroso (Sekretaris Jendral)

---------------------------------------
Hp. 0817 687 95 98
pp.jaker@gmail.com
http://jakker/blogspot.com

1 comment:

Bernard Agapa said...

harus di tuntut, karena Polisi kian menggila...
bahkan mreka kian tidak tahu malu, karena citra mereka sudah hancur.