Panggilan : John Tobing
Tempat/Tgl Lahir : Binjai (Sumatera Utara), 01 Desember 1965
Pekerjaan (sekarang) : Wiraswasta
Pendidikan Akhir : S1 (Filsafat UGM
Mulai Mencipta Lagu : Di Tanjungkarang (Bandarlampung) tahun 1977
Jumlah lagu yang telah dicipta sekitar 100 –an (jumlah pasti agak sulit karena ada banyak lagu yang tidak ter-file, yang diingat oleh orang lain, padahal saya sendiri sudah lupa)
Jenis Lagu : Anak-anak, Pop, Rock, Pop Ballada, Perjuangan.
No. | Judul Lagu | Tempat/ Tahun Pembuatan | Syair – Lagu Ciptaan |
1 | Damailah | Yogya, Maret 1987 | Syair : FX. Rudy Gunawan |
2 | Perdamaian | Yogya, Maret 1987 | Syair : FX. Rudy Gunawan |
3 | Damai Rimbaku | Yogya, Mei 1987 | Syair & Lagu : John Tobing |
4 | Seorang Lelaki | Yogya, April 1988 | Syair : Yayan Sopyan Lagu : JohnTobing |
5 | Perkisahan Luka | Yogya, 12 Agustus 1988 | Syair : Yayan Sopyan Lagu : John Tobing |
6 | Soeharto Asoe | Yogya, April 1990 | Syair : Chaidir Lagu : John Tobing |
7 | Satu Kata | Yogya, 5 Mei 1990 | Syair & Lagu : John Tobing |
8 | Hati Nurani | Yogya, September 1990 | Syair : (potongan puisi angkatan ’66) Lagu : John Tobing |
9 | Luka Anak Negeri | Yogya, Nopember 1990 | Lagu : John Tobing |
10 | Api Kesaksian | Yogya, Nopember 1990 | Syair & Lagu : John Tobing |
11 | Bangkit | Yogya, 1991 | Syair : Dadang Juliantara |
12 | Cadas | Yogya, Oktober 1991 | Syair : Agung Wibawanto |
13 | Hymne Darah Juang | Yogya, 1991 | Syair : Dadang Juliantara, |
14 | Mars Soempah Kita | Yogya, 26 Oktober 1991 | Syair & Lagu : John Tobing |
15 | Mogok Makan | Yogya, 13 Nopember 1991 | Syair & Lagu : John Tobing |
No. | Judul Lagu | Tempat/ Tahun Pembuatan | Syair – Lagu Ciptaan |
16 | Yang Kesepian | Yogya, April 1992 | Syair : Waluyo Jati Lagu : John Tobing |
17 | Doa | Yogya, April 1992 | Syair & Lagu : John Tobing |
18 | Bangkit Dari Kolong (Pak Dul) | Yogya, 21 Juli 1992 | Syair : Agung Wibawanto Lagu : John Tobing |
19 | Seorang Ibu | Yogya, 23 Agustus 1992 | Syair : Waluyo Jati Lagu : John Tobing |
20 | Aku Saksi Hidup | Yogya, 28 Oktober 1992 | Syair : Agung Wibawanto Lagu : John Tobing |
21 | Naruda Bira | Yogya, 11 Nopember 1992 | Syair : Subramaran Anugrah Lagu : John Tobing |
22 | Makin Banyak Korban | Yogya, 29 Agustus 1993 | Syair & Lagu : John Tobing |
23 | Sengi | Yogya, 13 Oktober 1993 | Syair & Lagu : John Tobing |
24 | Citayam | Yogya, Nopember 1993 | Syair : Widi Lagu : John Tobing |
25 | Fajar Merah Esok Milikmu | Yogya, 14 Agustus 1994 | Syair : Weby Warouw Lagu : John Tobing |
26 | O Rai Timor | Depok, 14 Nopember 1994 | Syair : Hermeningardo Lagu : John Tobing |
Sejarah Lahirnya Beberapa Lagu Penting
1. Seoharto Asoe (Yogya, April 1990)
Waktu itu di Demangan, secretariat Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada Yogyakarta KM – UGM, Saya dan seorang kawan aktifis KM UGM Chaidir (sekarang wartawan Lampung Post) membicarakan soal kebencian kami terhadap Soeharto (Presiden RI) lah yang membuat kami menjadi aktivis. Soeharto bengis sebagai otak pembunuh pada peristiwa ’65, dictator yang harus ditumbangkan. Chaidir menyarankan untuk membuat lagu berirama Reggae agar menjadi lagu yang enak dinyanyikan oleh kelompok pemuda mahasiswa yang pragmatis, tapi syairnya sangat provokatif.
2. Satu Kata (Yogya, 5 Mei 1990)
Waktu itu, beberapa aktivis ITB baru saja dipenjara gara-gara mendemo Menteri Dalam Negeri, Jend (pur) Rudini yang diundang rector ITB. Mereka Cuma mendemo tetapi kemudian dipenjara dan di DO dari kampus ITB. Saya merasa marah dan ingin memprotes sekaligus membangkitkan semangat kawan-kawan aktifis supaya tidak takut dan jera berdemonstrasi. Saya jadi teringat puisi Wiji Thukul yang memang sudah sering membangkitkan semangat perjuangan yang berjudul: LAWAN!
Awalnya lagu ini untuk kawan-kawan aktifis ITB yang diperlakukan tidak adil itu. Mereka adalah: Rahman, Enin, Amarsyah, Ucok (alm. Arnold Purba), Denci dan Bambang Sugianto. Belakangan, karena lagu ini terasa jadi eksklusif (karena Cuma memuat nama kawan-kawan ITB) syairnya saya ubah. Nama kawan-kawan dalam lagu tersebut diganti: Buruh, petani, nelayan, kaum miskin
3. Cadas (Yogya, Oktober 1991)
Saat itu kami para aktifis se-Indonesia merasakan sebuah duka. Anak dari seorang kawan kami aktifis, yang bagi saya dia lebih dari seorang aktifis tetapi seorang pejuang, meninggal dunia. Anak laki-laki tertuanya ini meninggal hanya karena menderita penyakit muntaber (kalau tidak lupa). Ayahnya, kawan kami, jarang ada bersma anak lelakinya karena terus bergerak, berjuang. Ibunya juga seorang aktifis yang bukan aktifis biasa. Karena perjuangan dan karena factor ekonomi seorang pejuang seperti mereka, menurut saya, anak laki-lakinya yang bernama CADAS tersebut akhirnya meninggal dunia. Saya mendiskusikannya dengan Agung Wibawanto (seorang aktifis KM UGM) yang kemudian menuliskan puisi berjudul CADAS. Agung memang seorang Penyair. Syair lagu ini berkisah tentang cerita tadi.
4. Hymne Darah Juang (Yogya, 1991)
Lagu ini diciptakan menjelang Kongres I Forum Komunikasi Mahasiswa Yogyakarta (FKMY) (bulannya lupa). Awalnya, saya merenungkan sebuah perjuangan bagi
Mendekati pelaksanaan Kongres FKMY, seorang kawan, Budiman Sujatmiko (sekarang Sekjen REPDEM), ikut merevisi sebuah kalimat dalam syair lagu itu.
Satu atau dua hari sebelum Kongres, lagu ini dipelajari dan dinyanyikan berulang-ulang oleh kawan-kawan anggota FKMY (UII, IAIN, UMY, ISI, JANABADRA, UGM).
Pada saat dilangsungkannya Kongres I FKMY, untuk pertama kalinya lagu ini dinyanyikan secara resmi dan massal.
5. Doa (Yogya, April 1992)
Lagu ini punya latar belakang terjadinya Peristiwa Santa Cruz Dilli, yaitu penembakan membabi buta yang dilakukan tentara
Lagu ini diberi judul DOA, karena saya merasa sudah tak ada lagi yang bisa dan mau mendengar jeritan para pejuang tersebut.
6. O Rai Timor (Depok, 14 Nopember 1994)
Ketika berkunjung ke markas Partai Rakyat Demokratik (PRD) pada Nopember 1994, saya bertemu dengan seorang aktifis Pejuang Kemerdekaan Timor Timur yang lari dari kejaran intel polisi dan tentara bernama Hermeningardo (Ardo). Kami berbincang dan berdiskusi tentang perjuangannya dan perjuangan kawan-kawan PRD sehingga barulah saya tahu bahwa dia termasuk kalangan Penyair di komunitasnya. Ardo rajin mencatat perjuangannya dengan kawan-kawannya dalam bentuk puisi dalam bahasa tetun (Timor Timur). Dia menunjukkan beberapa puisinya, menerjemahkan dan menceriterakan maknanya kepada saya. Saya tertarik dengan ceritera puisi-perjuangannya.
Lagu ini pernah saya nyanyikan di
Saya rindu berjumpa Ardo. Setelah negerinya merdeka dan dilanda kemelut seperti sekarang, entah dimana kini Ardo.
Keterangan
- Banyak Lagu yang Syairnya ditulis oleh kawan-kawan lain, disebabkan oleh:
1. Saya merasa diri kurang pintar menyusun syair yang bagus.
2. Saya punya greget terhadap sesuatu dan sudah menyelesaikan sebuah lagu tanpa syair, sehingga saya meminta kawan lain menuliskan syair untuk sesuatu greget yang sudah selesai saya susun melodinya. Pada kasus ini contohnya adalah judul lagu DARAH JUANG.
3. Saya mengintip karya puisi beberapa kawan Penyair yang isinya menyentuh emosi saya, lalu saya jadikan sebuah lagu, dengan atau tanpa ijin dari kawan tersebut.
4. Beberapa kawan yang cukup baik menulis (syair) meminta dibuatkan lagu. Syair yang diberikannya kepada saya, kebetulan cukup mampu menyentuh emosi saya.
o Lagu terakhir yang diciptakan berjudul “TIADA JALAN” (lagu pop percintaan), 25 Juni 1997. Sejak itu sampai sekarang tidak pernah bikin lagu lagi karena: 1. merasa mubazir, tidak ada produser yang mau pakai; 2. tidak ada kawan yang serius minta dibuatkan lagu (Ketua AJI periode sebelum batas 2005, Edi Suprapto, pernah minta dibuatkan Mars dan Hymne Aliansi Jurnalis Independen, tapi tidak cukup serius); 3. sibuk dengan usaha lain/ cari makan untuk anak isteri.
o Pernah menjajakan lagu ke hampir seluruh produser di
o Beberapa lagu perjuangan sudah direkam dan dikasetkan oleh kawan-kawan PRD. Trims buat kawan-kawan PRD.
Pekanbaru, John Tobing - 7 Juni 2006
1 comment:
saya baru tahu kalau bapak adalah pencipta lagunya dari buku Menylut lahan kering perlawanan, Gerakan Mahasiswa 1990-an (Tribute to Andi Munajat).....salut.....merupakan bagian sejarah dari pergerakan mahasiswa...
Post a Comment