Lyric Lagu Tari Adinda


Aku Tahu

sebesar apapun cintaku
takkan bisa membalas semua kasih sayangmu ibuku
aku tak ingin melihat kau menangis

sebesar apapun rinduku
takkan bisa membayar semua perhatianmu ayahku
aku tak ingin melihat kau berduka

# aku tahu.. tidak cukup dengan cinta
aku tahu.. kita juga butuh hidup
aku tahu semua ingin sejahtera

aku tahu.. tidak cukup dengan rindu
aku tahu..
kita juga butuh hidup
aku tahu.. semua ingin sejahtera

Reffrein:

andai kau tahu ibuku
aku ingin membahagiakanmu
bukan sekedar dari hasil tetesan keringatku di pabrik
karena kenaikkan gajiku
tak bisa melawan harga barang-barang oo…

andai kau tahu ayahku
aku ingin membahagiakanmu
dari hasil karya seniku
yang dulu kau ajarkan padaku

agar kau tahu darah senimu
telah mengalir didalam tubuhku

Kembali ke #


Ayo Berjuang

sudah saatnya kita buang ketakutan
wahai kawan–kawan
sudah saatnya kita galang persatuan
menyusun kekuatan

karena semua rasa ketakutan
akan memperpanjang barisan perbudakan
ayo kita semua turun ke jalan
dan berjuang..

kobarkan api semangat dalam jiwamu
jangan diam di situ
tak perlu ragu ayo terus maju
kita rebut kemenangan!


Buruh Bersatu

wahai para penguasa apalagi yang kau minta
harta yang kau timbun dan tak terhitung
hasil keringat kami yang kau bendung

bertahun kami menderita dalam kemiskinan
tapi jangan anak cucu kami
sebab kami takkan pernah rela

Reffrein:

jika kau dengar suara kami bergema
itu suara buruh yang bersatu
jika aku lihat lautan manusia
itu kaum buruh yang bersatu

melawan penindasan
melawan ketidakadilan
melawan segala bentuk penjajahan

melawan perbudakan
melawan ketidakadilan
melawan segala bentuk penjajahan
di negeri ini…


Buruh Kontrak

# hei..duniaku saat ini
dunia yang penuh dengan
Emosi dan caci–maki

Nasib seorang buruh kontrak
Bagai bola yang ditendang
Bila tak lagi dibutuhkan..

ada perasaan yang dikorbankan
ada kerelaan yang dipaksakan
ada kemauan yang diharuskan
demi perut yang harus diisi
agar tetap hidup di esok hari

kembali ke #

Reffrein:

uang dan jabatan membuat mereka lupa
siapa teman siapa lawan
fasilitas yang adapun harus disunat
tak peduli milik bangsanya sendiri

Kembali ke #

yang dicambuk layaknya binatang bangsanya sendiri
yang dibodohin kaya’ kambing congek bangsanya sendiri
yang dimaki kaya’ orang bego bangsanya sendiri
yang menjajah kita.. yang menjajah bangsa ini

kembali ke #


OI.. Bersatulah

negeri yang aman sentosa
siap yang tak suka
biarkan ibu pertiwi
tersenyum melihat kita

# di bawah sang merah putih
Dalam satu bahasa
Mari bergandeng tangan
Satukan ikrar kita

Reffrein:

Oi….bersatulah… Oi…bersatulah
Oi…bersatulah… Oi..bersatulah

perbedaan pendapat
itu hal biasa
selesaikan dengan damai
agar tak ada perang

Kembali ke #


Ransum
pak tolong dong tengoklah sebentar
apa menu kami hari ini
nasi bungkus yang kami terima
sudah cukupkah mengandung gizi

tempe rebus kadang ikan teri
telur dadar terbagi delapan
tak ada buah hanya sayur tanpa rasa
seimbangkah dengan kerja kami

Reffrein:

kami bukan itik makan nasi basi
kami bukan bebek makan nasi lembek
kami bukan ayam makan nasi mentah
pandanglah kami sebagai manusia

secuil daging ayam atau ikan
tak cukup menghabiskan nasi
tak ada buah hanya sayur tanpa rasa
seimbangkah dengan kerja kami


Rumah Tua
sepenggal kisah di rumah tua tempat tinggalku
menyimpan banyak cerita
kamar tidurku tanpa plafon
kamar mandiku tanpa pintu
tapi mampu nyenyakkan tidurku

rumah tua yang selalu bocor saat turun hujan
dimana bak-bak dan ember berjejer
untuk menahan air hujan agar tak jatuh ke lantai
kulakukan dengan senang damai

Reffrein:

rumah tua serasa istana
saat kutemukan sgalanya
diriku kebebasanku
kulakukan apapun yang aku mau
cintaku yang dulu hilang
kini besemi di rumah tua ini

rumah tua yang setiap saat jadi ajang pesta
kecoa tikus berlarian
namun tlah banyak kutemuakn berjuta kata indah
yang kurangkai jadi nyanyian

Kembali ke Reff

rumah tua seakan berduka
menunggu dana entah dari mana
dinding yang rapuh kayu yang tlah lapuk
berjatuhan satu demi datu

Kembali ke Reff

tangisku tawaku
dan emosi yang tiada terbendung lagi
juga dirimu yang slalu ku rindu
yang mampu membangkitkan rasa cintaku


Slogan Buruh

belum gajian habis… udah gajian bingung

Itulah slogan kami
belum gajian habis… udah gajian bingung
itulah slogan buruh

buat kirim ke kampung
buat bayar kontrakan
buat bayar pinjaman
sisanya buat makan

masih saja tak cukup
terpaksa ngutang lagi
bayar gajian depan
gali lobang tutup lobang

Reffrein:

boro-boro punya tabungan
uang lebih tak ada cerita
makan mie instant
dulu terasa nikmat
kini teras menderita


Surabayaku
aku pasti kembali bila saatnya nanti
pasti kan kubawa segumpal rinduku
lama kau kutinggalkan bersama kenangan
dengan segenggam harapan takkan kulepaskan

kini aku berada di kota metropolitan
berharap aku bisa menggapai impian

Reffrein:

tunggu aku surabayaku
di tempat itu aku kan datang
aku rindu rujak cingurmu
lontong balapmu tahu petismu


Terhempas

wajah ibukota terlihat garang
kala sang badai menamapar wajahku
mengoyak luka hempaskan nasibku
disimpang jalan

terik mentari kian terasa panas
menyengatkan kesedihan
menitik air bening di sudut mata
jalan bak gunung berbatu

Reffrein:

mungkinkah Jakarta tak mau bersahabat
sedangkan aku mulai jatuh cinta padanya..
tlah jauh kakiku menghitung jarak
ada nada sumbang di bekas tapak kakiku
jakarta begitu kuat jemarimu
mencengkram kami

hingga aku bosan membujuk sukmamu
bahwa aku bukanlah pengecut
walaupun itu hanyalah sekeping
aku masih punya nyali

No comments: